Polisi Beri Ruang Aksi, Demo Mahasiswa Tertib dan Tepati Janji
*Polisi Beri Ruang Aksi, Demo Mahasiswa Tertib dan Tepati Janji*
*Unjuk Rasa Di Solo Berjalan Damai, Polisi Dan Mahasiswa Bersatu Jaga Ketertiban*
*Aksi Damai Di Solo, Polisi Dan Mahasiswa Bersama Wujudkan Demokrasi Bermartabat*
*Ribuan Mahasiswa Turun Jalan di Solo, Unjuk Rasa Aman dan Tertib*
*Tunjukan Demo Yang Benar, Ribuan Mahasiswa Sampaikan tuntutan ke DPRD Solo*
Polda Jateng-Kota Surakarta | Aksi unjuk rasa yang digelar oleh seribuan peserta dari gabungan BEM Solo Raya dan Koalisi Indonesia Melawan (KIM) di depan Kantor DPRD Kota Surakarta pada Rabu sore (28/8/2024) mendapatkan apresiasi dari pihak kepolisian. Aksi yang berlangsung hingga selepas maghrib ini berlangsung dengan tertib, meski para peserta sempat menduduki halaman DPRD untuk menyampaikan tuntutan, para peserta tetap menjaga suasana kondusif.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. Sebanyak 750 personel gabungan dikerahkan untuk memastikan keamanan, namun yang paling penting, menurutnya, adalah kerjasama yang baik antara petugas dan peserta aksi.
“Kami bersama Pak Dandim senantiasa memantau situasi. Setelah berkoordinasi dengan rekan-rekan koordinator lapangan (korlap), kami memberikan ruang bagi peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka di halaman gedung DPRD selama 20 menit, dengan syarat tetap menjaga ketertiban,” jelasnya dengan penuh syukur.
Lebih lanjut, Kombes Pol Iwan Saktiadi menekankan bahwa tidak ada tindakan anarkis yang terjadi selama aksi berlangsung.
“Alhamdulillah, aksi ini berjalan dengan damai dan sesuai dengan waktu yang disepakati. Kami, sebagai pelayan masyarakat, berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan bahwa hak-hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi tetap terjaga sesuai ketentuan undang-undang,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Mengenai adanya kericuhan kecil di luar gedung DPRD, Kapolresta Surakarta dengan tenang menjelaskan bahwa hal tersebut hanyalah kesalahpahaman di antara peserta aksi yang tidak saling mengenal, dan sama sekali tidak melibatkan petugas.
“Saya pastikan bahwa tidak ada anggota kami yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Itu hanyalah kesalahpahaman kecil antar mereka sendiri, dan tidak ada tindakan represif dari aparat,” jelasnya dengan tegas
Setelah aksi selesai, seluruh petugas keamanan ditarik dari gedung DPRD, menandakan bahwa pengamanan telah dilaksanakan sesuai prosedur, dan aksi berakhir dengan damai.
Di sisi lain, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, juga menyampaikan apresiasi kepada para peserta aksi atas sikap mereka yang tetap menjaga ketertiban. Ia berharap aksi ini dapat menjadi teladan bagi seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa di daerah lain dalam menyampaikan aspirasi dengan damai.
“ Aksi ini adalah contoh yang baik bagi daerah lain, menunjukkan bahwa aspirasi dapat disampaikan dengan cara yang bermartabat, tanpa perlu adanya tindakan anarkis. Kami percaya bahwa dialog dan saling pengertian adalah kunci untuk menjaga harmoni di masyarakat, dan kami akan selalu mendukung masyarakat dalam menyalurkan suara mereka dengan damai. Semoga suasana kondusif ini terus terjaga, sehingga kita semua dapat bekerja bersama untuk membangun daerah yang lebih baik,” ujarnya